Kamis, 18 Oktober 2012

SELAMAT ULANG TAHUN KOTA PONTIANAK !!!



Selamat Ulang Tahun !! Selamat Ulang Tahun !! Selamat Ulang Tahun Pontianak ! Selamat Ulang Tahun...hihihi
Selamat Ulang Tahun Kota Pontianak yang ke-241 Tahun..
Kota Pontianak kita yang tercinta ini, sudah tua juga, ya! Lebih dari 2 abad malah...ckckck
241 tahun itu, bukanlah waktu yang singkat. Seiring bertambahnya usia, berkembangnya zaman, derasnya arus globalisasi, kota Pontianak telah banyak berubah dan menampakkan wajah barunya.
Sebelum kita bahas perayaan-perayaan dalam rangka hari jadi Kota Pontianak, yuk kita lihat sejarah singkat berdirinya Kota Pontianak.
SEJARAH BERDIRINYA KOTA PONTIANAK
Kota Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia.
Kota ini terkenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi. Di utara kota ini, tepatnya Siantan, terdapat monumen atau Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang tepat dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu Kota Pontianak juga dilalui Sungai Kapuas yang adalah sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Kapuas membelah kota Pontianak , simbolnya diabadikan sebagai lambang Kota Pontianak.
Asal nama Pontianak dipercayai bermakna Kuntilanak atau hantu perempuan. Konon, ketika Syarif Abdurrahman Alkadrie tiba di daratan Pontianak , ia bertemu dengan hantu kuntilanak dan berhasil mengusirnya.
Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie adalah Pendiri dan Sultan pertama Kerajaan Pontianak. Beliau dilahirkan pada tahun 1142 Hijriah / 1729/1730 M, putra Al Habib Husin, seorang penyebar ajaran Islam yang berasal Arab.
Tiga bulan setelah ayahnya wafat pada tahun 1184 Hijriah di Kerajaan Mempawah, Syarif Abdurrahman bersama dengan saudara-saudaranya bermufakat untuk mencari tempat kediaman baru. Mereka berangkat dengan 14 perahu Kakap menyusuri Sungai Peniti. Waktu dzuhur mereka sampai di sebuah tanjung, Syarif Abdurrahman bersama pengikutnya menetap di sana . Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Kelapa Tinggi Segedong.
Namun Syarif Abdurrahman mendapat firasat bahwa tempat itu tidak baik untuk tempat tinggal dan ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mudik ke hulu sungai. Tempat Syarif Abdurrahman dan rombongan sembahyang dhohor itu kini dikenal sebagai Tanjung Dhohor.
Ketika menyusuri Sungai Kapuas, mereka menemukan sebuah pulau, yang kini dikenal dengan nama Batu Layang, dimana sekarang di tempat itulah Syarif Abdurrahman beserta keturunannya dimakamkan. Di pulau itu mereka mulai mendapat gangguan hantu Pontianak . Syarif Abdurrahman lalu memerintahkan kepada seluruh pengikutnya agar memerangi hantu-hantu itu. Setelah itu, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menyusuri Sungai Kapuas.
Menjelang subuh 14 Rajab 1184 Hijriah atau 23 Oktober 1771, mereka sampai pada persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Setelah delapan hari menebas pohon di daratan itu, maka Syarif Abdurrahman lalu membangun sebuah rumah dan balai, dan kemudian tempat tersebut diberi nama Pontianak. Di tempat itu kini berdiri Mesjid Jami dan Keraton Kadariah.

Akhirnya pada tanggal 8 bulan Sya’ban 1192 Hijriah,bertepatan dengan hari isnen dengan dihadiri oleh Raja Muda Riau, Raja Mempawah, Landak, Kubu dan Matan, Syarif Abdurrahman dinobatkan sebagai Sultan Pontianak dengan gelar Syarif Abdurrahman Ibnu Al Habib Alkadrie.
Dibawah kepemimpinannya kerajaan Pontianak berkembang sebagai kota pelabuhan dan perdagangan yang cukup disegani.
ARTI GAMBAR DAN LAMBANG
Kota Pontianak didirikan dengan permohonan Ridho Tuhan Yang Maha Esa pada tanggal 23 Oktober 1771 dibawah Garis Khatulistiwa didaerah tiga cabang sungai, mempunyai hasil dasar Karet dan Kelapa dengan sifat – sifatnya yang terpuji, menuju masyarakat adil dan makmur berlandaskan Pancasila sesuai dengan Falsafah Negara Republik Indonesia.
Lambang Kota Pontianak digambarkan sebagai berikut :
- Bentuk Lambang berupa bulatan Kubah
- Pada sisi sebelah kanan 23 lembar daun Karet dan di sisi kiri 10 lembar daun Kelapa
- Diantara daun – daun tersebut menyinar dari bawah keatas 5 sinar dan pangkal sinar ditulis angka 1771
- Ditengah – tengah melintang garis Khatulistiwa diatas sungai bercabang tiga
- Tulisan KOTA PONTIANAK membentang dari pangkal daun Karet sampai kepangkal daun Kelapa
Bentuk dari keseluruhan Lambang Daerah ialah bulatan Kubah bertumpu pada pita bertulisan KOTA PONTIANAK, yang berarti KOTA PONTIANAK didirikan dengan ditandai berdirinya sebuah Masjid sebagai lambang Keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
DARI SUDUT WARNA DAN MAKNA
Warna dasar kuning emas melambangkan Keagungan
Hijau daun melambangkan kesuburan
Biru laut melambangkan keyakinan
Merah melambangkan keberanian
Putih melambangkan kesucian
Hitam menunjukkan Garis Khatulistiwa
Bulatan Kubah melambangkan harapan
Lima garis sinar berarti Dasar Negara Pancasila
Garis melintang hitam ditengah – tengah maksudnya Kota Pontianak terletak tepat pada Garis Khatulistiwa
Daun karet dan kelapa melambangkan usaha pokok masyarakat untuk mencapai kemakmuran.
Sungai bercabang tiga melambangkan Kota Pontianak dibelah sungai bercabang tiga.
Daun karet 23 lembar dan daun kelapa 10 lembar berarti berdirinya Kota Pontianak pada tanggal 23 Oktober Angka 1771 adalah Tahun Masehi berdirinya Kota Pontianak. Tulisan Kota Pontianak adalah kedudukan Pemerintah Daerah Kotamadya Pontianak.

JULUKAN KOTA PONTIANAK
Kota Pontianak kita ini, punya beberapa julukan lho, antara lain :
1.      Kota Bersinar, kalau pernah lihat, tulisan ini terdapat di gerbang antara Kota Pontianak dan Kab. Kubu Raya, yang berbunyi “Pontianak Kota Bersinar”
2.      Kota Khatulistiwa, ya apalagi kalau bukan? Kota Pontianak kan salah satu kota didunia yang dilewati oleh garis khatulistiwa nol derajat. Di Pontianak juga terdapat tugu Khatulistiwa yang terletak di Kec. Pontianak Utara
3.      Kota Seribu Parit, julukan ini diberikan karena di Pontianak terdapat banyak parit-parit (parit= sungai yang lebih kecil). Namun, meskipun dijuluki Kota Seribu Parit, tak lantas membuat Kota Pontianak terbebas dari banjir.

PERAYAAN SEPUTAR HARI JADI KOTA PONTIANAK YANG KE-241
Untuk menyemarakkan hari jadi Kota yang dikenal dengan Kota Khatulistiwa ini, Tahun ini ada beberapa event spesial yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kota Pontianak. Kegiatan ini diberi nama "PONTIANAK OKTOBER FESTIVAL" dimana didalamnya ada sekitar 22 kegiatan dalam rangka menyemarakkan hari jadi Kota Pontianak .
Berikut, 5 Perayaan PONTIANAK OKTOBER FESTIVAL yang spesial versi F-Vanty 219Tha :
  
                        1    Festival Arak-arakan Pengantin

Festival arak-arakan pengantin diikuti oleh ratusan pasang pengantin. Kegiatan ini berpusat disudut Jalan Gajah Mada. Pertunjukan langka ini disaksikan oleh ribuan orang. Mereka ini berasal dari 17 regu, utusan-utusan semua kecamatan yang ada di Kota Pontianak. Tentu saja mereka semua menggunakan baju adat, laki-laki pakai teluk belanga, sedang wanita berbaju kurung.

Cukup menarik adalah tradisi Antaran. Barang-barang Antaran biasanya terdiri dari tiga unsur, yaitu; pangan, sandang, dan papan. Oleh para peserta, barang-barang itu dihias sedemikian rupa. Ada kain yang dilipat hingga menyerupai boneka dinosaurus, ada yang mengubah telur menjadi wayangan, dan masih banyak kreatifitas lainnya. Bahkan ada merangkai celana dalam dan bra menjadi bebek-bebekan. Sementara itu, Bunyi tahar, rebana, dan tanjidor saling bersahutan seakan meramaikan suasana perjalanan dari Gedung Graha Pena Pontianak Post menuju Warung Kopi Winny.
Biarpun tajuknya; Arak-Arakan Pengantin, ternyata banyak atraksi dan kesenian yang terkandung di dalamnya. Di depan dewan juri hal-hal itu dipamerkan. Hampir setiap regu unjuk kelihaiannya dalam berpantun. Budaya berpantun memang adalah bagian dari acara upacara pernikahan Melayu Pontianak. Sebagian kelompok menampilkan atraksi pencak silat yang mengundang decak kagum. Aslinya, makna dari upacara arak-arakan ini adalah sebagai media pemberitahuan kepada seluruh masyarakat sekitar, bahwa salah seorang dari warganya telah sah menjadi pasangan suami-isteri. Di samping itu, tujuannya juga untuk memberitahukan kepada seluruh lapisan masyarakat agar turut meramaikan perkawinan tersebut. Begitu panjangnya prosesi bisa dimaknai agar kedua mempelai tidak menganggap remeh sebuah pernikahan.
 
            2.   Festival Drumband dan Fashion Road SD dan SMP
Festival ini diikuti oleh belasan unit DrumBand beserta team Fashion Road SD dan SMP sekota PONTIANAK dan Kabupaten Kubu Raya berpusat di Jalan Gajah Mada. Festival ini berhasil mengundang daya tarik wisatawan lokal maupun nusantara. Tema lomba ini pun berbeda-beda untuk tingkat SD,SMP bertema HOROR.
Tema horor bukan membuat warga menjadi takut dengan hantu-hantu tersebut, melainkan gelak tawa yang ada, karena ada beberapa anak SD yang menggunakan kostum tuyul sembari mengibar-ngibarkan uang kertas sepuluh hingga lima puluh ribuan. 






3         3.    International Borneo Sumpit Tournament (IBOST)

 
Kegiatan yang menurut Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementrian Pariwisata dan Ekononomi Kreatif bapak M. Farid sebagai kegiatan yang menggabungkan dua unsur yakni olahraga dan wisata ini juga merupakan suatu kegiatan dalam rangkaian peringatan hari jadi kota Pontianak ke 241 Tahun.
Acara ini merupakan kerjasama Kementrian Pariwisata dan Ekononomi Kreatif dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat serta Dinas Pariwisata Kota Pontianak dalam upaya meningkatkan promosi pariwisata Kalimantan Barat dan pelestarian tradisi budaya sumpit sebagai cabang olahraga nasional serta kebudayaan nasional dan akan digelar mulai 5 Oktober hingga 7 Oktober 2012. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa provinsi Indonesia dan beberapa negara tetangga.
4.      Festival Layang-Layang

Gelar Permainan Rakyat Layang-Layang yang dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu (16 – 17 Oktober 2012) di Kabon Sajoek PSP ini bertujuan mengakomodir keinginan masyarakat khususnya masyarakat pecinta layang-layang hias agar dapat bermain dan menyalurkan kreativitasnya di kota Pontianak. Kota Pontianak pada saat ini memang melarang masyarakat untuk bermain layang-layang yang menggunakan tali kawat karena dapat berbahaya bagi masyarakat dan dapat merusak jaringan listrik PLN. Tentu masyarakat Kota Pontianak masih ingat tewasnya pengendara motor akibat terlilit tali layang-layang yang terbuat dari kawat. Jadi, kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pontianak, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pontianak disambut baik oleh masyarakat.
Untuk lomba layang-layang hias itu sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yaitu layang-layang hias dua dimensi dan tiga dimensi. Dalam kegiatan yang didukung 0leh PLN kalbar ini, terdapat 8 grup yang terdiri dari 28 peserta dengan 35 buah layang-layang dua dimensi dan 15 buah layang-layang jenis tiga dimensi yang ikut ambil bagian.
5.      Lomba Sampan
 
Lomba ini menjadi rangkaian Semarak Pontianak 241 tahun yang diikuti 70 grup sampan laki-laki dan 25 grup sampan wanita yang mayoritasnya ibu-ibu.Saat ditanyai mengenai kawasan Sungai Jawi ini, Walikota Pontianak mengajak masyarakat untuk memperhatikan dan melestarikan kegiatan-kegiatan olahraga tradisional ,seperti lomba sampan.Lalu ia mengatakan juga bahwa nantinya akan ditindaklanjuti oleh persatuan dayung seluruh Indonesia yang berada di Pontianak. "Sungai Jawi ini cocoknya kano, kalau bidar, bidar itu sungai besar", ungkap Pak Walikota. Lebih lanjut, belia ingin Sungai Jawi ke depannya menjadi aset baru wisata di Kota Pontianak ini.
Meskipun hujan deras kembali melanda, perlombaan yang menjadi objek wisata baru di Kota Pontianak ini, tetap berlanjut kendatipun peserta harus berbasah-basahan.














Posting By : Kelompok 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar